Jadilah Yang Pertama Men-shared Artikel Ini Ke Teman-Teman yang Lain..
Fenomena, Nasional : Malam itu kami singgah di suatu kawasan Deli Serdang tepatnya di Kecamatan Beringin dan Kecamatan Pantai Labu. Dari jauh sayup sayup kami dengar dentuman musik bagaikan Diskotik Alam terbuka ( Seperti candi Prambanan) rasa penasaran membawa kami mengikuti dentuman musik yang menghentak malam didesa kawasan Deli Serdang itu.
Saat kami tiba ditempat hingar bingar musik masih berlangsung padahal sudah pukul 23.00 Wib. Seorang lelaki tua tepat berdiri disamping tak berkedip menonton Indahnya lekukan tubuh sang penyanyi sekaligus penari yang menggoda lelaki2 di berbagai kampung itu . dari Informasi yang kami terima acaranya berlangsung sampai dini hari tiba. Hmmm…tak ingin menyiakan kesempatan kamipun ikut bergabung dengan warga menghabiskan malam yang singkat ini.
Saat kami tiba ditempat hingar bingar musik masih berlangsung padahal sudah pukul 23.00 Wib. Seorang lelaki tua tepat berdiri disamping tak berkedip menonton Indahnya lekukan tubuh sang penyanyi sekaligus penari yang menggoda lelaki2 di berbagai kampung itu . dari Informasi yang kami terima acaranya berlangsung sampai dini hari tiba. Hmmm…tak ingin menyiakan kesempatan kamipun ikut bergabung dengan warga menghabiskan malam yang singkat ini.
Biduan dan penari yang ditunggu pun tiba. Namanya Marina. Meskipun anak desa tapi wajah nya tak kalah dengan Mulan Jameela. Kulitnya yang putih mulus dan menggoda bisa dilihat dari ujung jari kaki sampai sela sela paha Indahnya. Kami jadi tergoda dan pindah lebih ke Muka.
Dengan susah payah kami akhirnya tiba di baris kedua dari depan panggung. Tak bisa maju lagi ke muka. Kami terhalang mereka yang tak kenal usia TuaMua hingga Anak 2 Belia dan anak kecil pun Ada disana.
Aksi yang ditunggupun tiba “ saweran” . Dimana penonton boleh naik ke atas panggung berjoget dan menari bersama Biduan. Marina terbilang Cukup Berani dan Nekad. Sedikitpun Marina tak takut menghadapi lelaki2 yang mulutnya telah bau alkohol. Meskipun penonton telah mabuk minuman dan goyangan Marina…Penonton tetap sportif dan bergantian.
Malam itu cukup indah… Marina menghentaskan keinginan penonton bukan hanya menonton keindahan tubuhnya. Sambil berkata: Mau dilanjtutin Pegang2 ngakk…?
Penonton pun terhipnotis setuju dan naik ke atas Pentas.
Kami terkejut saat Biduan ini yang nekad ini memperbolehkan penonton menjamah dada atau kemaluannya yang hanya dilapisi sehelai pakaian dalam tipis. Meski bukan gratisan. Saat menjamah, penonton hanya memasukkan uang paling sedikit Rp20ribu di sela-sela dada atau celana dalam si biduan seksi itu.
- Siapapun Boleh Pegang, termasuk Bapak yang 1 ini. Asalkan ada 20 Ribu semuanya habis masalah !!!
Aksi itu cukup tertib seakan ada kesepakatan diantara mereka. Begitulah Pertunjukan goyang erotis plus pakaian super mini, hingga mempertontonkan aurat sepertinya tak pernah habis. Dahsyatnya persaingan bisnis pementasan organ tunggal alias kibot, membuat para pebisnisnya nekad. Hal itu diketahui dari warga yang bermukin di Kecamatan Beringin dan Kecamatan Pantai Labu. Di dua daerah yang berbelahan di Kabupaten Deliserdang ini sedang demam kibot porno. Hampir setiap hajatan yang digelar, aksi panas itu selalu disuguhkan.
Seakan tidak keberatan, warga membiarkan porno aksi itu berlangsung. Padahal, mereka yang menonton acara ini, tak dibatasi usia. Tua, muda hingga ABG, dan anak ingusan, tak sungkan-sungkan nonton bareng.
Ada kesan, kian banyak warga yang datang menyaksikan hiburan hajatan itu, makin banggalah si empunya pesta. Diduga, itu pula yang menyebabkan setiap warga yang hendak menggelar pesta, tak lupa memesan kibot porno itu.
Ada kesan, kian banyak warga yang datang menyaksikan hiburan hajatan itu, makin banggalah si empunya pesta. Diduga, itu pula yang menyebabkan setiap warga yang hendak menggelar pesta, tak lupa memesan kibot porno itu.
Anehnya, para tokoh masyarakat setempat tak mengambil tindakan. Begitu juga dengan aparat kepolisian. Akibatnya hiburan yang mengumbar-umbar organ tubuh terlarang itu, terbiarkan merusak moral kaum muda. Hasil pantauan, aksi porno atau menjurus yang mengundang syahwat itu tentunya tidak disuguhkan selama pesta berlangsung. Para biduan yang mahir menggoda para pria yang menonton itu, umumnya beraksi pada pukul 23.00 WIB hingga dini hari, sesuai banyak sedikitnya saweran.
Parahnya lagi, para biduan nekad itu bahkan memperbolehkan penonton menjamah dada atau kemaluannya yang hanya dilapisi sehelai pakaian dalam tipis. Tentunya bukan gratisan. Saat menjamah, harus memasukkan uang paling sedikit Rp20ribu di sela-sela dada atau celana dalam si biduan seksi.(rpg)
- Penontonya ?? Segala Usia dari Balita hingga yang Dewasa !!
Apa iya sudah separah inikah moral remaja di Bumi Pancasila ini ?? Mudah-mudahan Allah berkenan memaafkan keselahan mereka karena di Bumi Pertiwi tercinta ini tidak semuanya generasi muda seperti Marina seorang gadis desa dengan mental yu-es-a {Kris}
Jika Sobat Suka Dengan Artikel Ini, Jangan Lupa Sharing Ke Teman yang Lain y
^_^y
Yuk Sebarkan Artikel ini ke Temen-Temen yang Laen
Klik Di Sini Untuk Share Lewat Facebook
Klik Di Sini Untuk Share Lewat Twitter