Blog Apa Aja
Sumber Artikel Gue

Jangan Lupa Mampir Y

Blog Apa Aja

FaceBook n Twitter
Add n Follow Me, Join Group


Facebook :
Join Group In Facebook
Add Me As Friend

Twitter :
Follow Me


Hope U Like This Feature


Dengan Fitur Di Atas, Semoga Sobat Bisa Lebih Dekat dengan Blog Apa Aja

NOT Your Language..? Translate It..!!!

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Masa Pra Aksara Di Indonesia

Kamis, 20 Mei 2010

Jadilah Yang Pertama Men-shared Artikel Ini Ke Teman-Teman yang Lain..
www.tips-fb.com Buzz It Twitter submit button

1.Pengertian Masa Praaksara
Masa praaksara adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan. Masa praaksara sering disebut sebagai masa prasejarah. Kehidupan manusia pada masa praaksara disebut sebagai kehidupan manusia purba. Manusia muncul di permukaan bumi kira-kira 3 juta tahun yang lalu bersama dengan terjadinya berkali-kali pengesan atau glasiasi dalam zaman yang disebut kala plestosen.
Spoiler for Zaman Pra Aksara:

2.Kurun Waktu Masa Praaksara
Kurun waktu pada masa praaksara diawali sejak manusia ada dan berakhir sampai manusia mengenal tulisan. Berakhirnya masa praaksara setiap bangsa tidaklah sama. Bangsa Mesir telah mengenal tulisan. Sebaliknya, bangsa Australia baru mengenal tulisan sekitar awal abad ke-20. Berarti penduduk asli bangsa Australia aru meninggalkan masa praaksara pada awal abad ke-20.
Bangsa Indonesia meninggalkan masa praaksara kira-kira pada tahun 400 masehi. Hal ini diketahui dari adanya batu bertulis yang terdapat Muara Kaman, Kalimantan Timur. Prasasti tersebuttidak berangkat tahun, namun bahasa dan bentuk huruf yang dipakai member petunjuk bahwa prasasti itu dibuat sekitar tahun 400 Masehi.
Spoiler for seseorang pada zaman Pra Aksara:

A. Lingkungan alam pada masa praaksara
Keadaan alam di muka bumi selalu berubah-ubah, yang disebabkan oleh hal-hal berikut.
1) Orogenesis atau gerakan pengangkatan kulit bumi.
2) Erosi atau proses pengikisan lapisan kulit bumi yang disebabkan oleh angin, air hujan, dan aliran air sungai
3) Vulkanisme atau kegiatan gunung berapi

Masa praaksara disebut zaman es atau kala plestosen, dimana bagian barat Indonesia berhubungan dengan daratan asia tenggara, sedangkan bagian timur wilayah Indonesia berhubungan dengan Australia.
Kala plestosen berlangsung kira-kira 3 juta sampai 10 ribu tahun yang lalu. Dalam keseluruhan sejarah bumi, kala plestosen merupakan masa geologi yang paling muda dan singkat. Akan tetapi, bagi sejarah umat manusia, kala plestosen merupakan merupakan bagian yang paling tua.
Pada masa plestosen, suhu di bumi menurun dan gletser yang biasanya hanya terdapat di daerah-daerah kutub serta puncak gunung dan pegunungan tinggi meluas, sehingga daerah yang berdekatan dengan tempat-tempat tersebut dan tempat-tempat lain tertutup oleh lapisan es, misalnya di daerah Amerika, Eropa dan Asia serta pegunungan tinggi lainnya.
Akibat dari masa pengesan pada zaman plestosen adalah turunnya permukaan laut sehingga laut yang dangkal berubah menjadi daratan. Daratan-daratan baru inilah yang berperan sebagai jembatan bagi manusia dan hewan dalam melakukan perpindahan ke daerah lain untuk menghindari bencana dan mencari sumber makanan baru.
b. Awal kehadiran manusia
Menurut hasil penelitian ahli purbakala, diperkirakan manusia muncul sekitar 3 juta tahun yang lalu bersamaan terjadinya proses glasisasi atau pengesan daratan di bumi, yang disebut kala plestosen. Pada masa itu terjadi penurunan suhu di bumi sehngga sebahagian besar daratan di kawasan Amerika, dan Asia Eropa ,dan Asia tertutup lapisan es. Dengan kondisi alam yang demikian menjinakkan hewan/berburu hewan dan bercocok tanam serta dengan membuat alat-alat sederhana untuk membantu kegiatan hidupnya.

C.Kehidupan pada masa praaksara
Daerah daratan Sunda lebih banyak dihuni manusia daripada daratan Sahul. Pola kehidupan manusia pada masa plestosen adalah kegiatan yang berkaitan dengan mengumpulkan makanan dan berburu. Mereka menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu, tulang dan tanduk.
Kondisi hewan pada masa plestosen tidak banyak berbeda dengan kehidpan manusia, yakni bahwa hidup hewan bergantung pada keadaan iklim dan tumbuh-tumbuhan. Tiap perubahan iklim dapat mengakibatkan berubahnya atau berpindahnya kelompok hewan. Di sapmping itu, adanya bencana alam juga menyebabkan proses berpindahnya hewan ke daerah lain.
Pada masa plestosen tingkat kehidupan manusia sangat bergantung pada alam dan kemampuan manusia dalam taraf berburu dan mengumpulkan bahan makanan dari hasil alam sekitarnya. Oleh karena itu lenyapnya berbagai jenis hewan disebabkan karena usaha perburuan yang dilakukan manusia.
Migrasi hewan dan manusia dari dataran Asia ke kepulauan Indonesia dimungkinkan karena terbentuknya paparan Sunda di sebelah barat dan paparan Sahul di sebelah timur pada kala plestosen akhir dan plestosen sebagai akibat turunnya permukaan laut.
Bagian barat yang mencakup Jawa, Sumatra dan Kalimantan bergabung dengan Asia. Sedangkan bagian timur yang mencakup Papua dan sekitarnya bergabung dengan Australia.
3.Jenis-Jenis manusia pada masa praaksara
Manusia pada masa praaksara tidak mewariskan peninggalan-peninggalan, namun kehidupannya dapat diketahui dari sumber-sumber informasi sebagai berikut.
A. Hasil penggalian fosil
Fosil adalah sisa-sia tumbuhan, hewan, dan bagian tubuh manusia yang telah membatu. Dengan ditemukannya fosil manusia merupakan petunjuk adanya kehidupan manusia pada masa praaksara. Fosil tersebut dinamakan fosil pandu.

B.Tempat perlindungan di bawah karang (abris sous rouches)

Tempat perlindungan di bawah karang berbentuk gua, dan merupakan tempat perkampungan manusia pada masa praaksara yang hanya ditempati sementara waktu. Gua karang tempat perlindungan manusia praaksara dinamakan abris sous rouches. Di daerah tersebut ditemukan berbagai alat-alat dari batu, tulang, tanduk, dan kerang. abris sous rouches banyak ditemukan di Teluk Triton (Papua), Pulau Seram (Maluku), dan di gua Leang-Leang (Sulawesi Selatan).

C. Dapur sampah (kjokkenmoddinger)

Salah satu jenis makanan manusia pada masa praaksara adalah kerang. Kulit kerang tersebut banyak dibuang di tempat-tempat tertentu, yang disebut sebagai dapur sampah atau kjokkenmoddinger. Di dapur sampah tersebut berupa bukit kerang dan sering diketemukan bekas peralatan yang biasa dipergunakan manusia praaksara. Hal ini banyak dijumpai di Medan (Sumatera Utara) dan di Langsa (Aceh).
d. Alat-alat yang dipergunakan manusia praaksara
Manusia praaksara telah mengenal berbagai bentuk peralatan sederhana yang dipergunakan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Jenis peralatan yang ditemukan pasa penemuan fosil manusia Indonesia ada zaman praaskara adalah beliung persegi dan kapak lonjong yang kedua alat tersebut di buat dari batu.
Persebaran alat-alat manusia praaskara tersebut sekaligus menujjukan bukti persebaran manusia pada masa praaskara. Bardasarkan sumber-sumber informasi tersbut di peroleh data mengenenai manusia Indonesia yang hidup pada msa praaskara.
Adapun berdasarkan hasil penelitian pakar antropologi dn pakar sejarah, manusia praaskara antara lain.
A.Pithecanthropus Mojokertensis, merupakan fosil manusia praaskara yang ditemukan oleh duyfjes dan koeningswald, di perning, mojokerto, tahun 1936. Fosil tersebut berupa tengkorak anak usia 6 tahun. Berdasarkan penelitian, fosil tersebut telah berumur 1, 9 juta tahun. Hasil penemuan tersebut diteliti ulang oleh De Tera dan Movius pada tahun 1938 dan memutuskan bahwa fosil tersebut merupakan fosil manusia praaksara yang tertua.
Spoiler for Liat:



B.Meganthropus Paleojavanicus, meupakan hasil penelitian Von Koenigswald pada tahun 1941, di daerah Sangiran, Surakarta. Fosil tersebut menunjukkan kerangka tubuh manusia praaksara nerbadan besar tetpi tidak seberap tinggi (megan berarti besar). Meganthropus Paleojavanicus hidup sezaman dengan Pithecanthropus Mojokertoensis anmu tingkat kehidupannya lebih rendah (lebih primitif).
Spoiler for Liat:


C.Pithecantropus Erectus, fosil manusia purba yg ditemukan oleh Eugen Dubois, pada tahun 1890 di desa trinil Ngawi Jawa TImur. Fosil tersebut berbentuk kerangka manusia yang menyerupai kera maka disebut Pithecantropus Erectus yang berarti manusia kera berjalan tegak dibandingkan dengan Pithecantropus Mojokertoensis, bentuk tubuh Pithecantropus Erectus lebih maju.
Spoiler for Liat:

D.Homo Soloensis merupakan jenis fosil manusi praaksara yang ditemukan di lembah sungai Bengawan Solo, oleh Ter Haar dan Ir Oppenoorth pada tahun 1931 – 1934 di desa Ngandong kabupaten Blora . Setelah diteliti ileh von koenigswald, fosil tersebut tingkatannya lebih tinggi daripada Pithecantropus Erectus . mahkluk itu disebut Homo Soloensis, yang berarti manusia dari Solo.
Spoiler for Liat:




Sharing Itu Indah
Jika Sobat Suka Dengan Artikel Ini, Jangan Lupa Sharing Ke Teman yang Lain y
^_^y

Yuk Sebarkan Artikel ini ke Temen-Temen yang Laen
Share |
Agar Teman-Teman Anda Mendapat Manfaat Dari Artikel Ini, jangan lupa SHARE di FACEBOOK lewat tombol di bawah ini.
www.tips-fb.comKlik Di Sini Untuk Share Lewat Facebook
Twitter submit buttonKlik Di Sini Untuk Share Lewat Twitter


Masukkan Email Anda Untuk Berlangganan Artikel Terbaru "Evolusi Apa Aja".. GRATIS !!!

>>>
Setelah Daftar, Jangan Lupa Cek EMAIL !!
Anda Akan Dikirimkan Pesan Verifikasi untuk Berlangganan Artikel GRATIS


Seluruh Artikel