Blog Apa Aja
Sumber Artikel Gue

Jangan Lupa Mampir Y

Blog Apa Aja

FaceBook n Twitter
Add n Follow Me, Join Group


Facebook :
Join Group In Facebook
Add Me As Friend

Twitter :
Follow Me


Hope U Like This Feature


Dengan Fitur Di Atas, Semoga Sobat Bisa Lebih Dekat dengan Blog Apa Aja

NOT Your Language..? Translate It..!!!

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Cinta dari Darah dan Ruh Renungan)

Minggu, 23 Oktober 2011

Jadilah Yang Pertama Men-shared Artikel Ini Ke Teman-Teman yang Lain..
www.tips-fb.com Buzz It Twitter submit button



Lelaki itu sudah mengabdi pada ibunya sampai tuntas. ia menggendong ibunya yang lumpuh. memandikan dan mensucikannya dari semua hadastnya. Ikhlas dengan sepenuh hati dan Cinta ia melakukannya. Itu balas budi dari seorang anak yang menyadari bahwa perintah berbuat baik kepda orang tua diturunkan Allah persis setelah perintah tauhid.

Tapi entah karena dorongan apa ia kemudian bertanya pada Umar Bin Khattab: "apakah pengabdianku sudah cukup membalas budi Ibuku?". Umar pun menjawab. "Tidak! Tidak! Tidak Cukup! kerna kamu melakukannya sembari menunggu kematiannya!, sementara ibumu merawatmu sembari mengharap kehidupanmu."

Tidak!, Tidak ada budi yang dapat membalas cinta seorang Ibu, apalagi mengimbanginya. sebab cinta ibu mengelir dari darah dan ruh. Anak adalah buah cinta dua hati. tapi ia tidak dititip dalam dua rahim. ia dititip dalam rahim sang Ibu selama sembilan bulan; di sana sang hidup bergeliat dalam sunyi sembari menyedot saripati kehidupan sang Ibu. lalu ia keluar diantar darah; inilah Ruh baru yang dititip dari ruh yang lain.

Itulah sebabnya cinta seorang ibu adalah cinta misi. tapi dengan sebuah ciri lain yang membedakannya dari jenis cinta misi lainnya, darah! ya darah! anak adalah metamorfosis dari darah dan daging sang Ibu, yang lahir dari sebuah kesepakatan.

Cinta ini adalah campuran darah dan ruh. ketika seorang ibu menatap anaknya yang sedang tertidur lelap, ia akan berkata di akar hatinya yang terdalam: itu darahnya, itu ruhnya! tapi ketika mengandung anaknya sedang merangkak dan berjalan, ia akan berkata di dasar jiwanya: itu hidupnya, itu harapannya, itu masa depannya! itulah silsilah yang menyambung kehadirannnya sebagai peserta alam raya.

Itu sebuah kelezatan jiwa yang tercipta dari hubungan darah. tapi diatas kelezatan jiwa itu ada kelezatan ruhani. itu kerna kesadarannya bahwa anak adalah amanat langit yang harus dipertanggungjawabkan di akherat. dari satu sisi ia menemukan semangat penumbuhan tanpa batas anak memberikan kebanggaan eksistensial, juga sebuah pertanggungjawaban dan sepucuk harapan tentang tempat yang lebih terhormat di surga berkat doa-doa sang anak tercinta.

Dalam semua perasaan itu sang Ibu tidak sendiri, sang Ayah juga mempunyai peran atau andil, berserikat bersamanya. sebab seorang anak adalah bukti kesepakatan jiwa mereka.

Sudah seyognya bagi yang masih memiliki orang tua; sayangi beliau dengan yang sebenar-benarnya sayang. jangan menunggu hingga keadaan yang memaksa Anda untuk menyayanginya. setiap waktu sepanjang masa hingga Akhir menutup mata. sampai buliran doa-doa tiada henti terpancar senantiasa.


Sumber 


Sharing Itu Indah
Jika Sobat Suka Dengan Artikel Ini, Jangan Lupa Sharing Ke Teman yang Lain y
^_^y

Yuk Sebarkan Artikel ini ke Temen-Temen yang Laen
Share |
Agar Teman-Teman Anda Mendapat Manfaat Dari Artikel Ini, jangan lupa SHARE di FACEBOOK lewat tombol di bawah ini.
www.tips-fb.comKlik Di Sini Untuk Share Lewat Facebook
Twitter submit buttonKlik Di Sini Untuk Share Lewat Twitter


Masukkan Email Anda Untuk Berlangganan Artikel Terbaru "Evolusi Apa Aja".. GRATIS !!!

>>>
Setelah Daftar, Jangan Lupa Cek EMAIL !!
Anda Akan Dikirimkan Pesan Verifikasi untuk Berlangganan Artikel GRATIS


Seluruh Artikel