Jadilah Yang Pertama Men-shared Artikel Ini Ke Teman-Teman yang Lain..
Lagi main di Facebook, saya nemuin sebuah note yang dibuat oleh temen saya. Ceritanya tentang cinta tapi berbahasa inggris. Saya kira cerpen cintanya biasa aja seperti yang sering saya lihat di majalah sekolah, tapi karena saya lumayan bisa berbahasa inggris *sombong, saya baca aja ceritanya. Setelah dibaca, ceritanya lumayan mengharukan, kalo anda ingin baca ini cerita originalnya versi Inggris:
10th grade
As I sat there in English class, I stared at the girl next to me. She was my so called "best friend". I stared at her long, silky hair, and wished she was mine. But she didn't notice me like that, and I knew it. After class, she walked up to me and asked me for the notes she had missed the day before and handed them to her. She said "thanks" and gave me a kiss on the cheek. I wanted to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.
11th grade
The phone rang. On the other end, it was her. She was in tears, mumbling on and on about how her love had broke her heart. She asked me to come over because she didn't want to be alone, so I did. As I sat next to her on the sofa, I stared at her soft eyes, wishing she was mine. After 2 hours, one Drew Barrymore movie, and three bags of chips, she decided to go to sleep. She looked at me, said "thanks" and gave me a kiss on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.
Senior year
The day before prom she walked to my locker. My date is sick" she said; he's not going to go well, I didn't have a date, and in 7th grade, we made a promise that if neither of us had dates, we would go together just as "best friends". So we did. Prom night, after everything was over, I was standing at her front door step. I stared at her as she smiled at me and stared at me with her crystal eyes. I want her to be mine, but she isn't think of me like that, and I know it. Then she said "I had the best time, thanks!" and gave me a kiss on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.
Graduation Day
A day passed, then a week, then a month. Before I could blink, it was graduation day. I watched as her perfect body floated like an angel up on stage to get her diploma. I wanted her to be mine, but she didn't notice me like that, and I knew it. Before everyone went home, she came to me in her smock and hat, and cried as I hugged her. Then she lifted her head from my shoulder and said, "you're my best friend, thanks" and gave me a kiss on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.
A Few Years Later
Now I sit in the pews of the church. That girl is getting married now. I watched her say "I do" and drive off to her new life, married to another man. I wanted her to be mine, but she didn't see me like that, and I knew it. But before she drove away, she came to me and said "you came!". She said "thanks" and kissed me on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.
Funeral
Years passed, I looked down at the coffin of a girl who used to be my "best friend". At the service, they read a diary entry she had wrote in her high school years. This is what it read: I stare at him wishing he was mine, but he doesn't notice me like that, and I know it. I want to tell him, I want him to know that I don't want to be just friends, I love him but I'm just too shy, and I don't know why. I wish he would tell me he loved me! `I wish I did too...` I thought to my self, and I cried.
Mungkin ada dari anda yang kurang ngerti dengan bahasa Inggris, jadi saya translate ke bahasa Indonesia. Ini dia versi Indonesianya:
SMA kelas 1
Saat aku duduk di kelas bahasa Inggris, aku menatap gadis di sampingku. Dia adalah "sahabat terbaik"ku. Aku menatap rambutnya yang panjang, halus, dan berharap dia milikku. Tapi dia tidak melihat saya seperti itu, dan aku tahu itu. Seusai kelas, ia berjalan ke arahku dan memintaku tentang catatan yang ia lewatkan hari sebelumnya dan aku menyerahkan padanya. Dia berkata "terima kasih" dan memberiku ciuman di pipi. Aku ingin bilang padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin menjadi teman saja, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, dan aku tidak tahu kenapa.
SMA kelas 2
Telepon berdering. Pada ujung yang lain, itu adalah dia. Dia menangis, bergumam terus menerus tentang cinta yang telah menghancurkan hatinya. Dia memintaku untuk datang karena dia tidak ingin sendirian, jadi aku datang. Saat aku duduk di sampingnya di sofa, aku menatap matanya yang lembut, berharap dia milikku. Setelah 2 jam, satu film Drew Barrymore, dengan tiga kantong keripik, ia memutuskan untuk pergi tidur. Dia menatapku, dan berkata "terima kasih" dan memberiku ciuman di pipi. Aku ingin mengatakan padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin menjadi teman saja, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, dan aku tidak tahu kenapa.
Tahun Senior
Sehari sebelum prom dia berjalan ke lokerku. Teman kencanku sakit "katanya, ia tidak akan datang, aku juga tidak punya teman kencan, dan di SMP kelas 1, kami membuat janji bahwa jika kita berkencan, kita akan pergi bersama-sama hanya sebagai "sahabat" Jadi kami kami pergi ke Prom malam itu. Setelah semua selesai, aku berdiri di depan pintu rumahnya. Aku menatapnya dan dia tersenyum padaku dan menatapku dengan mata kristal nya aku ingin dia menjadi milikku,. tapi dia tidak berpikir tentang aku seperti itu, dan aku tahu itu. Lalu ia berkata, "Saya punya waktu yang terbaik, terima kasih" dan memberiku ciuman di pipi. aku ingin mengatakan padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin menjadi teman saja, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, dan aku tidak tahu kenapa.
Hari wisuda
hari berlalu, kemudian seminggu, lalu sebulan. Sebelum aku sempat berkedip, itu adalah hari wisuda. Aku melihat tubuhnya yang sempurna itu melayang seperti malaikat di atas panggung untuk mendapatkan ijazah. Aku ingin dia menjadi milikku, tapi dia tidak melihatku seperti itu, dan aku tahu itu. Sebelum semua orang pulang, dia datang padaku dengan baju dan topi wisudanya, dan menangis saat aku memeluknya. Lalu ia mengangkat kepalanya dari bahu saya dan berkata, "kau teman terbaikku, terima kasih" dan memberiku ciuman di pipi. Aku ingin mengatakan padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin menjadi teman, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, dan aku tidak tahu kenapa.
Beberapa tahun kemudian
Sekarang aku duduk di bangku gereja. Gadis itu akan menikah sekarang. Aku melihat dia berkata "Saya bersedia" dan pergi ke kehidupan barunya, menikah dengan pria lain. Aku ingin dia menjadi milikku, tapi dia tidak melihat saya seperti itu, dan aku tahu itu. Tapi sebelum dia pergi, dia datang kepadaku dan berkata "kau datang!". Dia berkata "terima kasih" dan mencium di pipiku. Aku ingin mengatakan padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin menjadi teman saja, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, dan aku tidak tahu kenapa.
Pemakaman
Tahun berlalu, aku menatap jenazah seorang gadis yang dulu saya sebut "sahabat terbaik". Pada layanan ini, mereka membaca catatan harian yang dia tulis dalam tahun-tahun di SMA. Ini adalah yang dibaca: Aku menatapnya berharap ia milikku, tapi dia tidak melihatku seperti itu, dan aku tahu itu. Aku ingin mengatakan padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin menjadi teman saja, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, dan aku tidak tahu kenapa. Aku berharap ia akan mengatakan dia mencintaiku! `Saya berharap aku juga ...` saya merenung dengan diri saya, dan saya menangis.
Gimana ceritanya, lumayan menyentuh hati kan?? jadi dari kisah ini kita bisa ambil maknanya, bahwa kita harus berani untuk mengutarakan rasa cinta kita kepada orang yang kita sayangi (kalo saya sih masih agak malu2 hehe). Begitu aja deh... untuk posting kali ini, semoga bisa bermanfaat.
http://agungap-blog.blogspot.com/2010/05/great-love-story.html
10th grade
As I sat there in English class, I stared at the girl next to me. She was my so called "best friend". I stared at her long, silky hair, and wished she was mine. But she didn't notice me like that, and I knew it. After class, she walked up to me and asked me for the notes she had missed the day before and handed them to her. She said "thanks" and gave me a kiss on the cheek. I wanted to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.
11th grade
The phone rang. On the other end, it was her. She was in tears, mumbling on and on about how her love had broke her heart. She asked me to come over because she didn't want to be alone, so I did. As I sat next to her on the sofa, I stared at her soft eyes, wishing she was mine. After 2 hours, one Drew Barrymore movie, and three bags of chips, she decided to go to sleep. She looked at me, said "thanks" and gave me a kiss on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.
Senior year
The day before prom she walked to my locker. My date is sick" she said; he's not going to go well, I didn't have a date, and in 7th grade, we made a promise that if neither of us had dates, we would go together just as "best friends". So we did. Prom night, after everything was over, I was standing at her front door step. I stared at her as she smiled at me and stared at me with her crystal eyes. I want her to be mine, but she isn't think of me like that, and I know it. Then she said "I had the best time, thanks!" and gave me a kiss on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.
Graduation Day
A day passed, then a week, then a month. Before I could blink, it was graduation day. I watched as her perfect body floated like an angel up on stage to get her diploma. I wanted her to be mine, but she didn't notice me like that, and I knew it. Before everyone went home, she came to me in her smock and hat, and cried as I hugged her. Then she lifted her head from my shoulder and said, "you're my best friend, thanks" and gave me a kiss on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.
A Few Years Later
Now I sit in the pews of the church. That girl is getting married now. I watched her say "I do" and drive off to her new life, married to another man. I wanted her to be mine, but she didn't see me like that, and I knew it. But before she drove away, she came to me and said "you came!". She said "thanks" and kissed me on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.
Funeral
Years passed, I looked down at the coffin of a girl who used to be my "best friend". At the service, they read a diary entry she had wrote in her high school years. This is what it read: I stare at him wishing he was mine, but he doesn't notice me like that, and I know it. I want to tell him, I want him to know that I don't want to be just friends, I love him but I'm just too shy, and I don't know why. I wish he would tell me he loved me! `I wish I did too...` I thought to my self, and I cried.
Mungkin ada dari anda yang kurang ngerti dengan bahasa Inggris, jadi saya translate ke bahasa Indonesia. Ini dia versi Indonesianya:
SMA kelas 1
Saat aku duduk di kelas bahasa Inggris, aku menatap gadis di sampingku. Dia adalah "sahabat terbaik"ku. Aku menatap rambutnya yang panjang, halus, dan berharap dia milikku. Tapi dia tidak melihat saya seperti itu, dan aku tahu itu. Seusai kelas, ia berjalan ke arahku dan memintaku tentang catatan yang ia lewatkan hari sebelumnya dan aku menyerahkan padanya. Dia berkata "terima kasih" dan memberiku ciuman di pipi. Aku ingin bilang padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin menjadi teman saja, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, dan aku tidak tahu kenapa.
SMA kelas 2
Telepon berdering. Pada ujung yang lain, itu adalah dia. Dia menangis, bergumam terus menerus tentang cinta yang telah menghancurkan hatinya. Dia memintaku untuk datang karena dia tidak ingin sendirian, jadi aku datang. Saat aku duduk di sampingnya di sofa, aku menatap matanya yang lembut, berharap dia milikku. Setelah 2 jam, satu film Drew Barrymore, dengan tiga kantong keripik, ia memutuskan untuk pergi tidur. Dia menatapku, dan berkata "terima kasih" dan memberiku ciuman di pipi. Aku ingin mengatakan padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin menjadi teman saja, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, dan aku tidak tahu kenapa.
Tahun Senior
Sehari sebelum prom dia berjalan ke lokerku. Teman kencanku sakit "katanya, ia tidak akan datang, aku juga tidak punya teman kencan, dan di SMP kelas 1, kami membuat janji bahwa jika kita berkencan, kita akan pergi bersama-sama hanya sebagai "sahabat" Jadi kami kami pergi ke Prom malam itu. Setelah semua selesai, aku berdiri di depan pintu rumahnya. Aku menatapnya dan dia tersenyum padaku dan menatapku dengan mata kristal nya aku ingin dia menjadi milikku,. tapi dia tidak berpikir tentang aku seperti itu, dan aku tahu itu. Lalu ia berkata, "Saya punya waktu yang terbaik, terima kasih" dan memberiku ciuman di pipi. aku ingin mengatakan padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin menjadi teman saja, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, dan aku tidak tahu kenapa.
Hari wisuda
hari berlalu, kemudian seminggu, lalu sebulan. Sebelum aku sempat berkedip, itu adalah hari wisuda. Aku melihat tubuhnya yang sempurna itu melayang seperti malaikat di atas panggung untuk mendapatkan ijazah. Aku ingin dia menjadi milikku, tapi dia tidak melihatku seperti itu, dan aku tahu itu. Sebelum semua orang pulang, dia datang padaku dengan baju dan topi wisudanya, dan menangis saat aku memeluknya. Lalu ia mengangkat kepalanya dari bahu saya dan berkata, "kau teman terbaikku, terima kasih" dan memberiku ciuman di pipi. Aku ingin mengatakan padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin menjadi teman, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, dan aku tidak tahu kenapa.
Beberapa tahun kemudian
Sekarang aku duduk di bangku gereja. Gadis itu akan menikah sekarang. Aku melihat dia berkata "Saya bersedia" dan pergi ke kehidupan barunya, menikah dengan pria lain. Aku ingin dia menjadi milikku, tapi dia tidak melihat saya seperti itu, dan aku tahu itu. Tapi sebelum dia pergi, dia datang kepadaku dan berkata "kau datang!". Dia berkata "terima kasih" dan mencium di pipiku. Aku ingin mengatakan padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin menjadi teman saja, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, dan aku tidak tahu kenapa.
Pemakaman
Tahun berlalu, aku menatap jenazah seorang gadis yang dulu saya sebut "sahabat terbaik". Pada layanan ini, mereka membaca catatan harian yang dia tulis dalam tahun-tahun di SMA. Ini adalah yang dibaca: Aku menatapnya berharap ia milikku, tapi dia tidak melihatku seperti itu, dan aku tahu itu. Aku ingin mengatakan padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin menjadi teman saja, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, dan aku tidak tahu kenapa. Aku berharap ia akan mengatakan dia mencintaiku! `Saya berharap aku juga ...` saya merenung dengan diri saya, dan saya menangis.
Gimana ceritanya, lumayan menyentuh hati kan?? jadi dari kisah ini kita bisa ambil maknanya, bahwa kita harus berani untuk mengutarakan rasa cinta kita kepada orang yang kita sayangi (kalo saya sih masih agak malu2 hehe). Begitu aja deh... untuk posting kali ini, semoga bisa bermanfaat.
http://agungap-blog.blogspot.com/2010/05/great-love-story.html
Jika Sobat Suka Dengan Artikel Ini, Jangan Lupa Sharing Ke Teman yang Lain y
^_^y
Yuk Sebarkan Artikel ini ke Temen-Temen yang Laen
Klik Di Sini Untuk Share Lewat Facebook
Klik Di Sini Untuk Share Lewat Twitter