Robot lunak tengah menyelinap di celah kaca.
Ilmuwan dari Universitas Harvard menciptakan robot lunak yang bisa menyelinap di celah sempit. Hasil pengembangan ini dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
George M Whitesides adalah seorang pakar kimia yang memimpin proyek ini. Ia mengatakan bahwa pembuatan robot ini diinspirasi oleh alam, terutama oleh cumi-cumi, bintang laut, dan hewan lunak lain.
"Kemampuan robot lunak ini untuk mendeformasi diri dan memungkinkannya bergerak di tempat di mana robot tradisional tidak bisa," kata Matthew Walter, pakar robot Massachusets Institute of Technology, Amerika Serikat.
Robot yang dikembangkan itu memiliki panjang 12,7 sentimeter dan empat kaki yang bisa dikontrol dengan memompa udara ke alat geraknya secara manual ataupun melalui komputer. Robot ini bisa bergerak dengan merangkak ataupun merayap.
Dalam uji coba, robot berhasil menyelinap di panel kaca yang ukuran celahnya tak sampai 2 cm. Robot juga telah 15 kali diuji untuk menyelinap di celah sempit dan hanya butuh kurang dari semenit untuk melakukannya.
Aplikasi robot lunak di dunia nyata masih menghadapi tantangan. Robot harus terhubung oleh sumber daya dan ilmuwan harus mencari cara untuk mengintegrasikannya.
Selain itu, ilmuwan masih harus berusaha meningkatkan kecepatan gerak robot. Robot ini diharapkan juga bisa beroperasi di daerah lumpur, kerikil, hingga di atas pakaian.
"Ada banyak tantangan untuk mengaktifkan robot lunak dan tak ada solusi yang mudah," kata Barry Trimmer, pakar neurobiologi dari Universitas Tufts, seperti dikutip Associated Press, Selasa (29/11/2011).
Carmel Majidi, peneliti robot dari Laboratorium Mesin Lunak di Universitas Carnegie Mellon, mengatakan, penelitian ini sangat inovatif. "Ini konsep yang sederhana, tetapi akan memiliki gerakan yang hampir serupa dengan makhluk hidup," ujarnya.
George M Whitesides adalah seorang pakar kimia yang memimpin proyek ini. Ia mengatakan bahwa pembuatan robot ini diinspirasi oleh alam, terutama oleh cumi-cumi, bintang laut, dan hewan lunak lain.
"Kemampuan robot lunak ini untuk mendeformasi diri dan memungkinkannya bergerak di tempat di mana robot tradisional tidak bisa," kata Matthew Walter, pakar robot Massachusets Institute of Technology, Amerika Serikat.
Robot yang dikembangkan itu memiliki panjang 12,7 sentimeter dan empat kaki yang bisa dikontrol dengan memompa udara ke alat geraknya secara manual ataupun melalui komputer. Robot ini bisa bergerak dengan merangkak ataupun merayap.
Dalam uji coba, robot berhasil menyelinap di panel kaca yang ukuran celahnya tak sampai 2 cm. Robot juga telah 15 kali diuji untuk menyelinap di celah sempit dan hanya butuh kurang dari semenit untuk melakukannya.
Aplikasi robot lunak di dunia nyata masih menghadapi tantangan. Robot harus terhubung oleh sumber daya dan ilmuwan harus mencari cara untuk mengintegrasikannya.
Selain itu, ilmuwan masih harus berusaha meningkatkan kecepatan gerak robot. Robot ini diharapkan juga bisa beroperasi di daerah lumpur, kerikil, hingga di atas pakaian.
"Ada banyak tantangan untuk mengaktifkan robot lunak dan tak ada solusi yang mudah," kata Barry Trimmer, pakar neurobiologi dari Universitas Tufts, seperti dikutip Associated Press, Selasa (29/11/2011).
Carmel Majidi, peneliti robot dari Laboratorium Mesin Lunak di Universitas Carnegie Mellon, mengatakan, penelitian ini sangat inovatif. "Ini konsep yang sederhana, tetapi akan memiliki gerakan yang hampir serupa dengan makhluk hidup," ujarnya.
KOMPAS.com